BanyuwangiPedia.com - Gandrung Sewu Banyuwangi membuka lembaran baru di tahun ini.
Meskipun, Gandrung Sewu memberikan sajian beda dalam setiap tahun penampilannya.
Kali ini, Gandrung Sewu mengusung tema Sumunare Tlatah Blambangan yang bermakna Kilau Bumi Blambangan.
Menurut Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata, MY Bramuda, tema ini diambil sebagai spirit Banyuwangi bangkit seusai menghadapi pandemi.
"Ini sesuai dengan tagline yang dicetuskan oleh Bupati Banyuwangi, yakni Banyuwangi Rebound," ungkapnya.
Inspirasi tersebut berangkat dari kisah Banyuwangi semasa masih menjadi kawasan Kerajaan Blambangan. Kala itu, kerajaan dilanda wabah. Bahkan, sang putri raja bernama Dewi Sekardadu, terjangkit.
Baca Juga: Gandrung Sewu Banyuwangi, seribu penari penerus tradisi
Tak seorangpun mampu menyembuhkan. Hingga nanti datang seorang ulama bernama Syekh Maulana Ishak ke Blambangan.
"Kedatangan Syech Maulana Ishak yang berhasil menyembuhkan wabah di Blambangan inilah yang menjadi fragmen utama dalam Gandrung Sewu kali ini," papar Bramuda.
Bramuda juga menyebutkan, event kali ini mendapat respons luar biasa dari kalangan pelajar di Banyuwangi. Hampir 3.000 pelajar dari tingkat SD dan SMP yang turut ikut seleksi dan tersaring 1.248 peserta.
“Tidak hanya dari sekolah umum. Ada juga dari madrasah dan sekolah berbasis pesantren yang turut seleksi,” tegasnya.
Mengikuti event sebesar Gandrung Sewu memang memberikan kebanggaan sendiri bagi pesertanya. Hal ini sebagaimana yang diakui oleh Moza Kurnia Natasya.
"Senang sekali bisa berhasil lolos seleksi ikut Gandrung Sewu tahun ini," ungkap siswi SMPN 1 Tegalsari itu.
Baca Juga: Penuh komitmen, inilah beberapa sifat Wanita Capricorn yang harus kamu ketahui
Artikel Terkait
Banjir Banyuwangi, Ratusan rumah terendam sebagian rusak
Ribuan warga terdampak Banjir Banyuwangi, berikut daftarnya
Cerita Alas Purwo dalam dua versi, penuh misteri, bagian 1
Dari Ratusan, Banyuwangi paling Best of The Best di 2022
Gandrung Sewu Banyuwangi, seribu penari penerus tradisi