Irjen Pol Teddy Minahasa tersangka jual narkoba 10 kilogram jaringan polisi

BanyuwangiPedia.com - Dalam keterangan pers, Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo mengungkapkan jika oknum TM berpangkat Irjen terlibat dalam kasus jual beli narkoba seberat 10 kilogram.

Kapolri menyebut, kronologi awal bermula dari laporan masyarakat adanya jual beli narkoba. Kasus awal diungkap oleh Polda Metro Jaya beberapa waktu lalu.

Dari peristiwa itu, polisi berhasil meringkus tiga orang masyarakat sipil dan kemudian dilakukan pengembangan.

"Hasil dari pengembangan itu, mengarah pada polisi berpangkat Bripka dan polisi berpangkat Kompol jabatan Kapolsek," ungkap Kapolri Jenderal Pol Listy Sigit Prabowo, Jumat (14/10/2022).

Dari dasar itu, lanjut Kapolri, kemudian dilakukan pengembangan kasus lainnya. Hasilnya mengarah pada seorang pengedar yang mengarah ke sejumlah personel polisi lainnya.

"Berkembang pada seorang pengedar dan mengarah kepada personel berpangkat AKBP mantan Kapolres Bukit Tinggi, dari situ kemudian, ada keterlibatan Irjen TM," tegasnya.

Baca Juga: 5 zodiak paling bergairah dalam hubungan seks, salah satunya sangat serius dan berani

Atas dasar hal tersebut, kata Kapolri, pihaknya meminta Kadiv Propam untuk menjemput dan melakukan pemeriksaan Irjen TM.

"Kemarin, saya minta Kadiv Porpam untuk menjemput dan melakukan pemriksaan terhadap Irjen TM, dan tadi pagi telah ditetapkan Irjen TM diduga melanggar dan ditempakan di tempat khusus," katanya.

Kapolri menegaskan, Kapolda Sumatera Barat tersebut terancam beberapa hukuman baik etik maupun hukum.

"Terkait hal tersebut saya minta Kadiv Propam untuk melakukan penerrapan etik, serta proses ancaman PTDH," pungkasnya.

Baca Juga: Update, Kapolri sebut nama TM, terkait Kapolda Jatim ditangkap?

Renacanya, berdasarkan Telegram Polri, Irjen Pol Teddy Minahasa akan menempati jabatan baru sebagai Kapolda Jatim menggantikan Irjen Pol Nico Afinta.

Namun karena yang bersangkutan terlibat kasus narkoba, maka Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo akan segera menghapus Telegram dan menerbitkan keputusan baru. ***